Link Baca Admission is a Waste of Time Chapter 21 Bahasa Indonesia, Penyerangan yang Kembali Mendebarkan
--
KOMIKU - Uraian pembahasan dibawah ini kami akan membagikan informasi terkait dengan link baca manhwa Admission is a Waste of Time yang kini akan memasuki chapter 21. Supaya tidak ketinggalan, simak selengkapnya pada rangkuman dibawah ini.
Admission is a Waste of Time adalah komik manhwa karya dari komikus kenamaan Korea. Komik ini rilis pada tahun 2024 ini dengan mengusung genre aksi petualangan dan fantasi. Hingga kini, komik manhwa satu ini masih terus ongoing atau berjalan.
Baca juga: Baca Manhwa Bad Guy (A Bad Person) Chapter 226 Bahasa Indonesia, Pertarungan yang Mendebarkan
Baca juga: Link Baca Manhwa Reality Quest Chapter 139 Bahasa Indonesia Dowoon Mati Kutu Nggak Bisa Bergerak
Komik manhwa ini termasuk dalam genre aksi fantasi, dengan plot yang cukup menarik dan karakter-karakter yang menarik. Jika kalian menyukai manhwa dengan tema tersebut, Admission is a Waste of Time mungkin bisa menjadi pilihan yang menarik untuk dibaca.
Sinopsis Manhwa Admission is a Waste of Time
Bagaimana jika Anda kuliah di universitas yang berada di Menara Babel? Ban Yoo-won memiliki kemampuan luar biasa, tidak hanya dalam menafsirkan bahasa yang tidak dikenal, namun juga dalam melihat dan menyerap "konsep" dari hal-hal yang diamatinya.
Sejak kecil, kakek Yoo-won sudah memberitahunya: "Keluarga kita adalah keturunan dari leluhur yang memimpin orang-orang untuk membangun Menara Babel dengan kekuatan untuk membuat semua orang berkomunikasi.
Baca juga: Link Baca Pick Me Up, Infinite Gatcha Chapter 121 Bahasa Indonesia, Susunan Strategi yang Diperlukan
Dengan kekuatan yang diwariskan itu, Anda akan dapat merebut kembali Menara Babel yang hilang." Awalnya, Yoo-won mengira itu hanya cerita yang mengada-ada. Namun, ketika sedang menunggu hasil penerimaannya di universitas, dia tiba-tiba dipanggil ke sebuah akademi dari dimensi yang tidak diketahui.
Di sana, dia menyaksikan Menara Babel yang legendaris, yang selama ini hanya dia dengar dari cerita-cerita. Didorong oleh keinginan yang agak materialistis untuk mendapatkan kembali bangunan milik keluarganya yang hilang dan menjadi pemiliknya,